![]() |
Profesor Muslimah dari Pariaman |
Karunia Allah yang paling lengkap adalah menjalani kehidupan berdasarkan ilmu.
– Ali bin Abi Thalib
Teman
teman, di postingan kali ini aku akan mengajak kalian keliling-keliling ke
Pariaman. Siapa yang tahu pariaman ada di mana ? Iyes, Pasti tau kan. Pariaman
ada di Provinsi Sumatera Barat. Kita bukan ke sana secara langsung ya, tapi
berkenalan secara online. Aku akan mengajak kalian bertemu dengan satu sosok muda yang sangat inspiratif. Penuh karya dan banyak aktivitas positif .
Siapakah dia ?
![]() |
Dr. Yudelnilastia, M.Ag |
Nah..
gimana ? Siapa yang insecure melihat banner ini ? Jangan ya.. Harapanku sih
nggak membuat kalian insecure, tetapi jadi lebih bersyukur karena dipertemukan
dengan sosok ini. Yuk, kemon. Kita kenalan lebih lanjut.
Yudelnilastia dan keseharian
Nama
lengkapnya Yudelnilastia, panggil saja Yudel katanya. Kalau lengkap dengan
gelar Dr. Yudelnilastia, M.Ag. Istri dari Mr. Adriansyah, usianya baru 32
tahun. Kegiatan utamanya mendedikasikan diri sebagai madrasah awal dari dua orang
putri dan satu putra asuh. Putri pertama Khadeeja Nahwa Taqiyyah (3 tahun) dan putri kedua Aisha
Nahla Taqiyya (1,5 tahun). Putra asuh bernama
Muhammad Ehsan Ramadhan (3 tahun).
Ada kegiatan
utama, tentu ada kegiatan sampingan. Ya kaan ? Menyelesaikan Pendidikan S1, S2 dan S3 Program Studi Pendidikan Islam,
mengantarkannya menjadi dosen tetap di Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin Pariaman. Selain itu juga sebagai penulis. Salah satu bukunya yang sudah terbit berjudul “Lowbat, Charge Your Life". Ada juga pencapaian lain, yaitu Sebagai Duta Literasi Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang tugasnya seabreg. Masya Allah.. Keren banget ya.. Sebenernya masih banyak kegiatan lain sih.. tapi itu aja dulu hehe
Kalau lihat
orang dengan kesibukan sebanyak itu, apa yang kalian pikirkan ? Gimana mengatur waktunya ? Gimana membagi tenaga ? Jangan ditanya lagi deh.. tapi lihat aja.. Pastinya mereka udah selesai dengan urusan pribadinya. Karena, hanya mereka yang sudah selesai dengan dirinya yang bisa berkarya buat orang-orang di
sekelilingnya. Kamu udah selesai juga ?
Yudelnilastia dan Riwayat blognya
Jarang lho
ada orang yang gigih menulis blog. Gigih ? Iya. Soalnya kisah Dr.Yudelnilastia dan blognya sangat unik. Satu
blog lupa kata kunci, maka buat blog baru. Lupa lagi kata kunci blog baru, buat
blog yang lain lagi. Istimewa kaan ?
Mulai
mengenal blog sejak tahun 2011, saat duduk di bangku semester dua kuliah S1. Demikian menurut
pengakuan Dr. Yudelni. Wow, masih muda belia ya saat itu.. Mungkin seumuran kalian saat ini. Keren
sekali masih muda sudah mulai menulis. Sebutlah
ada beberapa blog lama Yudelni
Kalau melihat postingannya tahun 2011, ini adalah blog pertama. Gaya
bahasanya khas anak muda. Blog ini hanya ada beberapa postingan.
Yudel belia menceritakan tentang mimpinya. Yaitu ingin menjelma laksana Bunda Khadijjah
nan mulia sekaligus seperti Fatimah Az
Zahra Kehendaknya sangat kuat untuk mewujudkan mimpi itu satu-persatu.
Ini blog berikutnya. Isinya sangat bernas. Bahkan tagline-nya pun nggak
main-main. Wakafkan Usiamu untuk-Nya karena satuan usia itu bukan angka tapi
karya, dan karyamu harus lebih banyak dari usiamu!
3. Blog lain dari Yudel. Kali ini mengusung tagline Datang dengan Semangat, Pergi Meninggalkan Manfaat. Semangat menulisnya tampak ya. Ketika sempat lupa password blog ini, tidak membuat berhenti menulis.
Nah, blog yang nomor 4 ini yang terbaru. Blog ini menjadi wadah kampanyenya.
Di sini akan fokus dengan materi sesuai dengan bidang yang telah
ditekuninya selama ini yaitu Program Studi Pendidikan Agama Islam. Tekad yang
kuat untuk meluaskan jangkauan Pendidikan Agama Islam, itulah yang menjadi
bahan bakar utama blog ini. Ketika
teknologi dapat dimanfaatkan untuk itu, mengapa tidak ? Justru akan rugilah mereka yang tidak
memanfaatkannya teknologi untuk memperluas kebaikan. Betul apa betul banget ?
Professor Muslimah yang suka ngeblog
Kalau
mendengar kata Professor, kalian pasti terbayang seseorang dengan jubah
akademis dan mimik serius. Eit.. jangan samakan ya.. Mungkin ada momen moment
itu.. tetapi kenalan kita kali ini, wajahnya sangat ramah. Full senyum dan kasih
sayang pada sesama.
Ada beberapa
alasan Dr. Yudelnilastia kenapa saat ini
memilih blogging dan bahkan ikut kelas coaching dari Blogspedia untuk
meningkatkan kapasitas dirinya di bidang blogging. Apa sajakah ?
- 1. Sederhana, murah dan mudah di akses.
Menulis di blog, memang dapat langsung diterbitkan. Disunting secara
mandiri oleh penulis blog tersebut. Sehingga, kapan menghasilkan tulisan, saat
itu juga dapat mengunggahnya ke blog.
Murah, karena tidak memerlukan biaya editing ataupun penerbitannya. Tidak
perlu biaya cetak. Hanya cukup kuota yang sudah ada.
Mudah diakses oleh siapapun melalui gawai / telepon genggam yang dimiliki.
2. Melatih kebiasaan menulis
Alah bisa karena biasa. Pepatah lama ini berlaku juga dalam dunia tulis menulis Tidak ada penulis yang lahir begitu saja tanpa berlatih. Dan blog ini menjadi salah satu sarana untuk melatih kebiasaan tersebut. Utamanya pagi para pendidik. Bagaimana agar value yang diajarkan memiliki jangkauan yang lebih luas. Blogging menjadi solusi.
- 3. Sebagai sarana memperkenalkan Islam
Khususnya memperkenalkan Pendidikan Agama Islam kepada khalayak ramai di
dunia maya. Tahu sendiri kaan., apa yang diunggah di dunia maya, akan bertahan
bahkan mungkin melampui usia penulisnya. Tak tersekat oleh masa dan tempat di
mana berada. (Makanya tuh. Ada yagn bilang kita kita gak boleh posting
alay-alay di dumay, ntar masih ada sampai anak cucu wkwk)
- 4. Sarana ibadah
Boleh ya.. seserius ini. Kalau soal hidup mah kudu serius ya teman..
soalnya kan hidup Cuma sekali. Kalau udah game over gak bisa di restart. Menulispun,
kalau diniatkan karena Allah, maka akan bernilai ibadah. Kurang lebih begitu.
Yap,
demikian perkenalan yang cukup panjang dengan Professor Muslimah dari Pariaman,
yakni Dr Yudelnilastia. Aku sih berharap, tulisan ini dapat memberikan inspirasi
buat kalian. Masih ada waktu lho.. untuk menata masa depan.
Usianya sama nih.. Tapi luar biasa aktivitasnya ya.. Keren!
BalasHapusMemang Kak, Prof Yudel keren sekali ya..
Hapus