Jatinangor, sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bandung. Di sini berdiri 4 kampus besar, yaitu Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Ikopin University, dan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri).
Kota kecamatan ini juga merupakan salah satu kota metropolitan Bandung Raya. Jatinangor memiliki wisata kuliner yang beraneka ragam. Bisa dikatakan mulai dari yang kaki lima hingga restoran yang cukup mahal juga ada. Tersaji juga menu dari berbagai daerah di nusantara. Kali ini kita akan mencicipi salah satunya, yaitu Rumah Makan Sate Solo Pak Darman.
Sate Solo Pak Darman di mana ?
Rumah makan sate solo Pak Darman ini letaknya sangat strategis. Tepatnya di tepi jalan utama yang menghubungkan Bandung dan Sumedang. Kalau dari arah Bandung, ada di sisi sebelah kanan, sebelum kampus Unpad, di seberang Masjid Al Jabbar / masjid ITB Jatinangor.
Kendaraan umum yang lewat warung sate ini : (semuanya turun di Masjid ITB
- Bis Damri jurusan Kebon Kalapa - Tanjungsari
- Bis Damri jurusan Dipati Ukur - Jatinangor (lewat tol)
- Bis Damri jurusan Elang - Jatinangor (lewat tol)
- Angkutan kota warna coklat jurusan Cileunyi - Sumedang
- Angkutan kota warna hijau jurusan Majalaya - Gedebage via Sayang
Ada kendaraan umum lain yang lewat sini, misal mobil Elf yang dari Cicaheum yang ke arah timur nanti melewati lokasi ini.
Karena letaknya di pinggir jalan, parkiran mobil bisa dikatakan tidak ada. Motor bisa parkir di depan warung berjajar-jajar. Bisa juga di warung sebelahnya, karena biasanya kalau siang warung martabak di sebelahnya dalam posisi masih tutup. Sedangkan kendaran roda empat, bisa parkir di sepanjang pinggir jalan depan masjid ITB atau bisa juga di jalan searah yang posisinya di sebelah kanan warung sate
Menunya apa saja ?
Rumah Makan Sate Solo Pak Darman menyediakan aneka menu olahan daging ayam, sapi dan kambing.
Hidangan Utama
- sate kambing
- sate sapi
- sate ayam
- tongseng sapi
- tongseng kambing
- tongseng ayam
- gulai kambing
- tengkleng
- nasi putih
Minuman
- es jeruk
- jeruk panas
- es teh manis
- teh manis
- es teh tawar
- teh tawar
- air putih es
Menu andalan yang menurutku paling adalah sate ayam dan sate kambing. Itu untuk satenya. Kemudian yang favorit juga tongseng sapi dan kambingnya. Menyusul kemudian baru tengkleng.
Yang paling khas di sini adalah semua olahan dimasak di atas tungku dengan arang. Sehingga memunculkan cita rasa tersendiri. Baik itu tengkleng maupun tongseng. Kalau gulai sudah masak dalam kuali besar, tinggal dipanaskan.
Ke khasan lainnya adalah adanya irisan tongkol dan tomat serta cabe rawit yang diulek untuk mendampingi hidangan.
Selain itu, di sini bapak dan ibunya baik-baik banget. Kalau misalnya kita makan pilih menu sate, maka akan ditawarkan kuah gulainya. Sepertinya beliau paham benar kebiasaaan kebanyakan orang kita, kalau makan harus pakai kuah. Ya memang sih, bayangin aja, kalau misal kita makan sendiri, masa pesan dua menu, kalau aku ya nggak habis. Selain itu gak kebayar juga sama dompet.. hehe..
Kecuali pas makan rame-rame bareng teman-teman, biasanya kita pesan menu yang berbeda-beda, kemudian sharing menu sekaligus share bill juga kan ..
Sedangkan untuk minumannya yang paling pas menurutku ya jeruk hangat. Kalau enggak teh tawar panas. Soalnya setelah makan yang pedas-pedas, kedua minuman tadi dapat menghilangkan sensasi pedas dengan lebih cepat.
Untuk bisa makan enak di sini kamu cukup menyediakan uang di bawah 50rb saja. Terus kalau bisa datangnya sebelum jam 12 alias sebelum orang istirahat kerja. Karena kalau pas jam makan siang banget, bisa bisa kamu antri di luar, karena seringnya meja kursi di dalam sudah penuh.
PEnasaran kan kenapa orang - orang seniat itu pada makan di sini ? Kuy cobain sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah ikut ke Nangor, silakan tuliskan kesanmu ;)